Mengenal Sosok Chelsea Manning Pembocor Data Rahasia Negara Amerika

Mengenal Sosok Chelsea Manning Pembocor Data Rahasia Negara Amerika

Mengenal Sosok Chelsea Manning Pembocor Data Rahasia Negara Amerika
– Bradley Manning berhasil dibebaskan setelah selesai melakukan sidang militer di Fort Meade. Ia merupakan seorang mantan tahanan yang telah dijatuhi hukuman penjara selama 35 tahun akibat ulahnya membocorkan data-data rahasia negara kepada Wikileaks yang dinilai sebagai kasus pelanggaran hukum berat. Ia sempat berencana untuk menyamarkan namanya dengan mengubah nama dirinya menjadi Chelsea E. Manning agar terlihat sebagai sosok nama perempuan pada umumnya. Oleh sebab itu, tidak heran jika kebanyakan orang justru kerap menyebut Bradley Manning dengan nama Chelsea Manning. Berdasarkan kejahatan dan kasus pelanggaran hukum yang dilakoninya, sangat tidak menyangka bahwa ia merupakan mantan tentara nasional Amerika. Selepas aktivitas pembocoran data negara kepada Wikileaks berhasil diketahui dan terbukti kebenarannya, maka ia menjadi sosok orang yang dibuli oleh teman dan rekan kerjanya.

Hukuman yang dijatuhkan pada Manning selama 35 lima tahun berada di penjara militer Fort Leavenworth, Kansas. Hukuman itu berhasil ia jalani walau tidak sepenuhnya 35 tahun, hal ini dikarenakan pada masa akhir pemerintahna Presiden Obama, ia mendapatkan keringanan hukuman menjadi 7 tahun. Oleh sebab itu pembebasan Manning tercatat pada tanggal 17 Mei 2017. Meski dianggap sebagai mantan nara pidana yang telah melakukan kasus pidana berat, Ia justru mendapatkan banyak perhatian dan apresiasi khusus dari fans dan penggemarnya. Banyaknya fans dan pendukung Manning justru mengumpulkan dana guna memberikan semangat dan dukungan atas keberhasilannya keluar dari lapas tahanan, mereka berharap bahwa Manning dapat kembali beraktivitas dan menjalankan kehidupannya sebagai mantan terpidana transjender. Adapun jumlah uang yang terkumpulkan untuk Manning mencapai US$ 135.000 atau setara dengan Rp. 1,7 Miliar.

Pembocoran data yang dilakukan oleh Manning ialah data-data mengenai perang di Irak dan Afganistan, dokumen ini termasuk video helikopter Apache yang berhasil menembaki sekelompok kaum pemberontak di Baghdad, Irak kala itu. Dalam video ini juga terlihat bahwa dua jurnalis Reuters tewas. Selain dokumentasi dan informasi perang, Manning juga berhasil membocorkan data-data tahanan yang terdapat dalam lapas tahanan militer Guantanamo Bay. Tidak hanya data-data dalam negeri saja, melainkan sekitar 250.000 data elektronik kementrian luar negeri Amerika juga telah dibocorkan oleh Manning. Oleh sebab itu, tidak heran jika ia dijatuhi hukuman penjara selama 35 tahun mengingat data-data itu tidak sedikit jumlahnya.

Kasus pembocoran data-data rahasia negara Amerika yang berhasil dilakukan oleh Manning merupakan kasus pembocoran tebesar sepanjang sejarah pemerintahan Amerika. Dengan demikian, sangat wajar jika Presiden Donald Trump menganggap Manning sebagai seorang penghianat negara yang seharusnya tidak pantas mendapatkan keringanan hukuman. Berbeda dengan Presiden Obama yang justru memberikan keringanan terhadap kasus ini. Selama kehidupannya di penjara, ia sempat mengubah jenis kelaminnya menjadi perempuan sehingga namanya menjadi Chelsea Manning yang banyak diketahui oleh orang-orang pada saat ini. Sebagai akibatnya, Manning kerap dikatakan sebagai transgender dengan posisi paling tinggi di Amerika.

Meski demikian, fans dan pendukung Manning justru semakin bertambah dibandingkan beberapa saat sebelum ia memasuki penjara. Lebih parahnya, para anggota sangat peduli terhadap kelangsungan hidup mantan narapidana ini sampai-sampai rela mengumpulkan donasi untuknya. Hal ini terlihat sangat aneh mengingat Manning ialah pengkhianat negara yang pantasnya mendapatkan hukuman bukanlah uang ataupun dukungan. Oleh sebab itu, kasus Manning sempat menjadi trending topik dan perbincangan masyarakat dunia belum lama ini.

Theme BCF By aThemeArt - Proudly powered by WordPress .
BACK TO TOP